Rabu, 12 Februari 2014

Say No To Valentine!!!


Assalamu’alaikum sobat ma’haduna… Kali ini ma’haduna bakal membahas tentang fenomena yang sudah lazim terjadi di negeri dengan penduduk muslim terbanyak di dunia ini. Fenomena yang sudah menjadi tren budaya anak anak muda zaman sekarang. Fenomena yang diam diam namun pasti “menghancurkan” genarasi muda umat islam kini.
            Apalagi kalau bukan Valentine’s day atau Hari Kasih Sayang? Hari dimana anak anak remaja seusia kita saling bertukar hadiah dengan pacarnya. Hari dimana pemuda dan pemudi harapan negeri saling memadu cinta dengan bebasnya. Hari dimana “kemaksiatan” menjadi hal yang dibesar besarkan. Dan hari dimana setan “tertawa penuh kemenangan” menyaksikan umat Raulullah S.A.W. bermaksiat dengan bangganya. Naudzubillah…
            Lalu, bagaimana sih kok bisa sampai ada perayaan Hari Valentine? Konon Hari Valentine sendiri berasal dari nama seorang pendeta bernama Valentinus. Sejarahnya, Kaisar Roma bernama Claudius mengeluarkan kebijakan untuk melarang seluruh laki-laki untuk menikah. Alasannya karena sang kaisar geram tak ada satupun laki-laki yang mau menjadi pasukannya karena takut mati di medan perang dan tak bisa bertemu kembali dengan keluarganya.
            Namun Pendeta Valentinus secara diam diam masih menjalankan tugasnya untuk menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Walhasil, Kaisar Claudius yang memergoki itu segera menghukum pancun Pendeta Valentinus pada tanggal 14 Februari. Sejak itulah tanggal 14 Februari di rayakan sebagai Hari Valentine untuk mengenang jasa Sang Pendeta Kristen, Valentinus.
Lalu, bagaimana Islam memandang tentang fenomena Hari Valentine ini? Allah ta’ala sendiri sudah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 36 juga sudah di sebutkan “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu. Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Rasulullah sendiri sudah mengingatkan umatnya dalam hadistnya Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”. Ini berarti kalau kita merayakan Hari Valentine yang merupakan acara agama Kristen kita juga merupakan bagian dari kaum Kristen tersebut. Dan sudah jelas bahwa hukum merayakan Hari Valentine adalah HARAM.
Nah, sobat ma’haduna semua… sudah jelaskan kalau merayakan Hari Valentine merupakan hal yang dilarang Islam? Oleh karena itu kita sebagai generasi muda Islam jangan sampai ikut terbawa arus budaya barat tersebut.  Justru kitalah yang menghentikan arus kebudayaan tersebut karena kitalah generasi “Pemuda Akhirat” yang di harapkan bangsa.  SAY NO TO VALENTINE DAY!!! Wallahu’alam bisshowaab…(M.B. 29)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar