Assalamu’alaikum sobat ma’haduna… Kali ini ma’haduna
bakal membahas tentang fenomena yang sudah lazim terjadi di negeri dengan
penduduk muslim terbanyak di dunia ini. Fenomena yang sudah menjadi tren budaya
anak anak muda zaman sekarang. Fenomena yang diam diam namun pasti
“menghancurkan” genarasi muda umat islam kini.
Apalagi
kalau bukan Valentine’s day atau Hari Kasih Sayang? Hari dimana anak anak
remaja seusia kita saling bertukar hadiah dengan pacarnya. Hari dimana pemuda
dan pemudi harapan negeri saling memadu cinta dengan bebasnya. Hari dimana
“kemaksiatan” menjadi hal yang dibesar besarkan. Dan hari dimana setan “tertawa
penuh kemenangan” menyaksikan umat Raulullah S.A.W. bermaksiat dengan
bangganya. Naudzubillah…
Lalu,
bagaimana sih kok bisa sampai ada perayaan Hari Valentine? Konon Hari Valentine
sendiri berasal dari nama seorang pendeta bernama Valentinus. Sejarahnya,
Kaisar Roma bernama Claudius mengeluarkan kebijakan untuk melarang seluruh
laki-laki untuk menikah. Alasannya karena sang kaisar geram tak ada satupun laki-laki
yang mau menjadi pasukannya karena takut mati di medan perang dan tak bisa
bertemu kembali dengan keluarganya.
Namun Pendeta Valentinus secara diam
diam masih menjalankan tugasnya untuk menikahkan para pasangan yang sedang
jatuh cinta. Walhasil, Kaisar Claudius yang memergoki itu segera menghukum
pancun Pendeta Valentinus pada tanggal 14 Februari. Sejak itulah tanggal 14
Februari di rayakan sebagai Hari Valentine untuk mengenang jasa Sang Pendeta
Kristen, Valentinus.
Lalu, bagaimana Islam
memandang tentang fenomena Hari Valentine ini? Allah ta’ala sendiri sudah
berfirman dalam
surat Al-Isra’ ayat 36 juga sudah di sebutkan “Dan jika kamu menuruti
kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari
jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka
tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui)
dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai
pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat
melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa,
kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu. Oleh kerana itu Islam amat melarang
kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan
lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Rasulullah sendiri sudah mengingatkan umatnya dalam hadistnya“ Barang siapa
yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama)
itu”. Ini berarti kalau kita merayakan Hari Valentine yang merupakan acara
agama Kristen kita juga merupakan bagian dari kaum Kristen tersebut. Dan sudah
jelas bahwa hukum merayakan Hari Valentine adalah HARAM.
Nah, sobat ma’haduna semua… sudah jelaskan kalau
merayakan Hari Valentine merupakan hal yang dilarang Islam? Oleh karena itu
kita sebagai generasi muda Islam jangan sampai ikut terbawa arus budaya barat
tersebut. Justru kitalah yang menghentikan
arus kebudayaan tersebut karena kitalah generasi “Pemuda Akhirat” yang di
harapkan bangsa. SAY NO TO VALENTINE DAY!!! Wallahu’alam bisshowaab…(M.B. 29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar